Sabtu, 20 Juli 2013

Indonesia XI-Liverpool match VVIP and VIP tickets sold out

VVIP and VIP tickets for tonight’s friendly game between Indonesia XI and Liverpool FC have been sold out.
“Tickets for three categories in the VVIP and VIP classes have been sold out,” Adit, a ticket booth attendant at Gelora Bung Karno sports stadium, said on Saturday as quoted by tribunnews.com.
Category-1 tickets for seats in West VVIP were priced at Rp 3 million (US$148.50) while category-2 tickets for West VIP seats were priced at Rp 2 million.
“Spectators with category-3 tickets costing at Rp 1.5 million will sit at East VIP,” said Adit. He said tickets for category 4 to 7 were still available.
Tickets for category 4 are priced at Rp 1.25 million, followed by Rp 400,000 for category 5, Rp 150,000 for category 6 and Rp 65,000 for category 7. 

Definisi Penerjemahan Teks Khusus

DEFINISI PENERJEMAHAN TEKS KHUSUS
Penerjemahan merupakan proses mengalihbahasa atau mengaliheja secara tulisan suatu bahasa ke bahasa lain tanpa mengubah pesan yang ingin disampaikan. Walaupun terjadi perubahan bentuk (frasa, klausa, kalimat dan paragraf). Seperti yang ditulis Nida dan Taber (12:1974)
Selain pengertian penerjemahan, yang dimaksud dengan Teks khusus adalah Teks yang kemungkinan isi dokumen-informasi, berisi tentang kata-kata yang lebih formal atau resmi. Ada beberapa contoh teks khusus seperti, KTP,IJAZAH,KK dan dokumen penting lainnya.

Akte Kelahiran

CIVIL REGISTRY
(INDONESIAN NATIONALITY)

EXCERPT OF BIRTH CERTIFICATE
No. 484_1/1774-Cs/1990
Based on ————————————GENERAL———————————birth register by virtue of State Gazette —————————1991————————— in –Jakarta–it was recorded that in ——————–Jakarta————————————————- on date     the sixteenth  day of December,  at 18.45 WIB ——————————————in the year nineteen ———————————–ninety——————————— was born:
————————————————KHAIRUNNISA———————————————–
As the fourth child to the married couple:
————————————————-MASUDI———————————————–
And
————————————————–NURHAYATI————————————————-
This extract is in accordance with the current conditions.
Jakarta., on date the third day of March
In the year nineteen ninety one
Head of the Registry Office
Drs. H. ASEP KADARMAN
———————————–
                          

Certificate - Tugas

NATIONAL EDUCATION DEPARTMENT
REPUBLIC OF INDONESIA
CERTIFICATE
SENIOR HIGH SCHOOL
PROGRAM OF STUDY : SOCIAL
YEAR 2008/2009

The undersigned The Head of Yaspen Tugu Ibu I  Senior High School, Depok explained that
name                                                    : Khairunnisa
city and date of born                           :
parents name                                       :
previous school                                    :
serial register number                           :
serial number                                       :

GRADUATE

from education units based on results of The National Examination and The School Examination in complete all of criteria according with statutory regulation


Depok,……………………………….
       The Head,

………………………………………..

Minggu, 31 Maret 2013

KTP

WEST JAVA PROVINCE
DEPOK CITY

Identification Number: 3276055612910006
Name: Khairunnisa
City/Date of Birth: Jakarta/December 16th, 1991
Sex: Female
Address: Kp. Cikumpa
     Rt/Rw: 006/010
     Country: Sukmajaya
     Subdistrict: Sukmajaya
Religion: Islam
Occupation: Student
Blood Type : -
Marital Status : Unmarried
Nationality: Indonesia
Expiry : December, 16th 2014

Signature/Fingerprint     Head of Sub-District/ Head of Village


Khairunnisa

Rabu, 12 Desember 2012

INTERAKSI BUDAYA. Perbedaan Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Modern


CIRI-CIRI MASYARAKAT TRADISIONAL

Tradisonal berasal dari bahasa latin yaitu “Traditum” yang memiliki makna Transmitted yaitu pewarisan sesuatu dari sutu generasi ke generasi berikutnya.
Ciri-ciri masyarakat tradisional menurut Talcott Parson :
1.    Afektifitas : yaitu hubungan antar anggota masyarakat didasarkan pada kasih saying.
2.    Orientasi kolektif yaitu lebih mengutamakan kepentingan kelompok/kebersamaan.
3.    Partikularisme yaitu segala sesuatu yang ada hubungannya dengan apa yang khusus berlaku untuk suatu daerah tertentu saja, ada hubungannya dengan perasaan subyektif dan rasa kebersamaan.
4.    Askripsi yaitu segala sesuatu yang dimiliki diperoleh dari pewarisan generasi sebelumnya.
5.    Diffuseness ( kekaburan ) yaitu dalam mengungkapkan sesuatu dengan tidak berterus-terang.

Tambahan:
1. Masyarakat yang terikat kuat dengan tradisi.
2. Masyarakatnya homogen ( hampir dalam segala aspek).
3. Sifat pelapisan sosialnya “tertutup “
4. Mobilitas sulit terjadi.
5. Perubuhan terjadi secara lambat.
6. Masyarakatnya cenderung tertutup terhadap perubahan.
CIRI-CIRI MASYARAKAT MODERN
Kata Modern berasal dari bahasa latin “ Modo” = cara dan “ Ernus” = masa kini. Menurut Talcott Parson :
1.    Netralitas efektif yaitu bersikap netral, bahkan dapat menuju sikap tidak memperhatikan ol/ling.
2.    Orientasi diri yaitu lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri.
3.    Universalisme yaitu menerima segala sesuatu dengan obyektif.
4.    Prestasi yaitu masyarakatnya suka mengejar prestasi.
5.    Spesifitas yaitu berterus terang dalam mengungkapkan segala sesuatu.

Menurut Alex Inkeles manusia modern memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1.    Menerima hal-hal baru.
2.    Menyatakan pendapat baik tentang lingkungannya sendiri maupun luar.
3.    Menghargai waktu.
4.    Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
5.    Percaya diri
6.    Perhitungan
7.    Menghargai harkat hidup orang lain
8.    Lebih percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
9.    Menjunjung tinggi suatu sikap dimana imbalan sesuai dengan prestasi yang diberikan.

Tambahan :
1. Masyarakatnya heterogen.
2. System pelapisan sosialnya terbuka
3. Mobilitas sosialnya tinggi
4. Melakukan tindakan secara rasional.
5. Tidak terikat pada tradisi/adat.
Syarat-syarat modernisasi:
1. Berfikir ilmiah ( scientific thinking )
2. System administrasi Negara yang baik.
3. System pengumpulan data yang baik.
4. Penciptaan iklim yang menyenangkan ( favourable )
5. Tingkat organisasi yang tinggi.
6. Social planning yang baik
Beberapa Contoh Perbedaan yang paling terlihat antara masyarakat tradisional dan modern :

* Pakaian
Banyak Masyarakat Kota, yang tidak mempunyai rasa malu, dengan membuka auratnya di depan umum (Khalayak ramai)
Sedangkan masyarakat desa cenderung malu dan tidak suka berpakaian terbuka
 
* Kepedulian
Masyarakat desa masih kental akan budaya gotong royongnya, rasa kebersamaan di antara anggota masyarakat masih sangat kental. Berbeda dengan masyarakat kota yang cenderung tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya.
Bahkan dalam masyarakat pedesaan,ketika kita ingin membangun rumah atau merenovasi rumah kita tidak perlu membayar kuli bangunan untuk mengerjakannya karena biasanya para tetangga sekitar bersedia membantu melakukannya.

Kepedulian di antara angoota masyarakat di pedesaan sangat kental. Bisa kita lihat ketika salah satu anggota masyarakat di desa ada yang sakit biasanya banyak yang menjenguk. Berbeda dengan di kota yang hanya memikirkan diri sendiri tanpa peduli dengan kehidupan sekitarnya.

* Cara Berfikir
Dalam masyarakat desa masih kental dengan budaya-budaya yang berbau gaib. Maka dari itu untuk masyarakat pedesaan yang seperti itu biasanya sangat tertutup dan sulit menerima kebudayaan modern. Cara berfikir mereka biasanya berhubungan dengan mitos-mitos atau cerita leluhur yang adakalanya sangat tidak masuk akal. Sedangkan masyarakat kota cenderung berfikir secara logika dan sulit menerima hal-hal yang bersifat tahayul/gaib.

Contohnya cara pengobatan di desa dan kota berbeda. Di desa biasanya masih mampercayain cara pengobatan lama sedangkan di kota lebih percaya akan peralatan pengobatan yang canggih.

Minggu, 04 Desember 2011

Kerak Telor

 
MAKANAN khas Jakarta dikenal memiliki rasa yang gurih dan cukup menarik sebagai teman minum teh. Makanan-makanan itu adalah : 

Kerak Telor 

Penganan yang satu ini identik dengan Pekan Raya Jakarta (PRJ). Sebab, kerak telor selalu dijumpai setiap kali PRJ digelar. Saat ini, kerak telor menjadi makanan langka. Meski merupakan penganan khas Betawi, penjualnya justru kebanyakan berasal dari Sunda, Jawa Barat. 


Kerak telor memiliki rasa yang gurih. Rasa gurih itu datang dari bahan-bahan yang digunakan di dalamnya, yaitu beras ketan putih, telur ayam atau bebek, udang yang digoreng kering, bawang merah goreng, kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica, garam, dan gula pasir. Rasa gurih pada kerak telor bersumber dari campuran udang, bawang merah, kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica, dan gula pasir. Harganya sepadan dengan bahan yang digunakan sekitar Rp. 9.000,00 sampai Rp 15.000,00.


Bahan Kerak Telur :
  • 100 gr beras ketan putih, dicuci bersih dan direndam dengan air kurang lebih 2 jam
  • 5 butir telur bebek
  • 5 sdm bawang goreng
  • 5 sdm serundeng
  • 5 buah cabai rawit, iris halus
  • 5 sdt garam
  • 2 1/2 sdt lada bubuk
  • 2 1/2 sdt gula pasir
  • 5 sdm ebi bubuk
Cara membuat Kerak Telur :
  1. Panaskan penggorengan kerak telur hingga cukup panas.
  2. Masukkan satu sendok makan sayur ketan yang sudah direndam beserta airnya, tutup dan masak kurang lebih 2 – 3 menit.
  3. Buka tutupnya, kemudian beri 1 butir telur, 1 sdm bawang goreng, 1 sdm serundeng, 1/2 sdm ebi, 1 buah cabai rawit, 1 sdt garam, 1/2 sdt lada bubuk dan 1/2 sdt gula pasir, aduk rata.
  4. Ratakan disisi penggorengan kurang lebih berdiameter 20 cm, tutup dan masak kembali hingga harum
  5. Balik penggorengan kerak telur hingga terjilat api dan permukaan atas harum terbakar. Sajikan.
Untuk 2 porsi