Minggu, 08 Mei 2011

Resensi Film August Rush

Kalau hanya menyimak cerita, film ini hanya seperti fairy-tale, dongeng seribu satu malam. Terlalu sederhana kalau film ini diceritakan melalui kata-kata. August Rush lebih banyak bercerita melalui gambar, melalui gerakan, dan melalui musik, daripada melalui kata-kata atau dialog antar para pemainnya. Namun minimnya kata-kata, membuat dialog yang ada di film ini menjadi sangat bermakna dan memiliki kekuatan untuk menjelaskan makna musik yang terdengar.
 
Dari film ini lebih bisa dipahami bahwa musik yang terdiri dari nada-nada selalu ada di sekitar kita, sementara alat musik hanya sekedar alat bantu untuk mengulangi nada-nada yang ada di alam, sebuah simfoni kehidupan yang indah.
Seperti yang diungkapkan Evan “August Rush” Taylor di akhir film tersebut, “musik ada di sekitar kita, dan yang perlu kita lakukan hanyalah.. mendengarkan”.
Sambil diiringi cuplikan soundtrack music August Rush disini, masih terbayang indahnya film semalam, … August Rush, it’s just about music …

Semangat musik yang dibawa seorang bocah berusia 12 tahun bisa mengubah hidupnya. Sebuah bukti bahwa seseorang bisa melakukan apa saja apabila ia mempercayainya dengan sepenuh hati.

Cerita diawali dengan kilas balik 11 tahun lalu. Louis Connelly (Jonathan Rhys Meyers) bertemu Lyla Novacek (Keri Russell) di atap sebuah gedung dekat taman Washington, New York.

Louis yang vokalis sebuah band sedang merasa jenuh dengan aktivitasnya. Sedangkan Lyla, sorang pemain cello, tertekan dengan segala tuntutan ayahnya, Thomas Novacek (William Sadler). Mereka saling jatuh cinta pada pandangan pertama.

Namun Louis dan Lyla terpaksa berpisah kota karena Lyla harus memenuhi kehendak ayahnya. Mereka berdua pun akhirnya berhenti bermain musik, Louis kehilangan inspirasinya dan Lyla kehilangan semangatnya.

Di samping itu, pertemuan singkat mereka menyebabkan Lyla mengandung. Namun, Lyla harus kehilangan bayinya ketika mengalami sebuah kecelakaan. Di masa kini, seorang yatim piatu bernama Evan Taylor (Freddie Highmore) merasa ia mampu mendengar suara musik. Ini adalah bakat yang benar-benar luar biasa. Suara-suara berbagai aktivitas sehari-hari yang biasa kita dengar adalah musik bagi Evan.

Seperti anak yatim piatu pada umumnya, Evan ingin menemukan kedua orang-tuanya. Tidak peduli apapun yang orang katakan, Evan percaya orang tuanya ada di suatu tempat. Evan mengaku ia dapat mendengar mereka. Ketakutan hendak diserahkan pada keluarga lain untuk diadopsi dan keinginan untuk mencari kedua orangtua kandungnya, Evan memutuskan lari dari panti asuhan. Hingga akhirnya ia tiba di New York.

Secara tidak sengaja ia terjebak dalam perlindungan seorang pemusik jalanan nyentrik, Maxwell ‘Wizard’ Wallace (Robin Williams). Awalnya Evan gembira sebab Wizard menjanjikan kesuksesan dan memberinya nama julukan yang komersil, August Rush. Namun karena Wizard lebih tertarik untuk menjual bakatnya, Evan pun kecewa dan melarikan diri.

Pelarian Evan kembali membawanya menuju hal yang tak terduga. Ketika pelariannya sampai di sebuah gereja. Bakat Evan kembali terlihat dan Pendeta James (Mykelti Williamson) memutuskan untuk membawa Evan ke sekolah tinggi musik, Julliard.

Nasib Evan benar-benar berubah total karena ia sangat mempercayai musik. Begitu pula dengan Loius dan Lyla yang kembali menemukan kebahagiaan walaupun harus berselang sebelas tahun sebelum mereka bertemu kembali. Film drama musikal ini menawarkan semangat baru. Pada awal film mungkin terasa agak membosankan, namun penonton akan terpukau dengan suguhan musik yang ear cathcy.

Tak heran film ini mendapat nominasi Oscar 2008 dalam kategori 'Lagu Tema Terbaik' untuk single berjudul Raise It Up.
Film ini adalah debut studio pertama sutradara Kirsten Sheridan. Sebelumnya ia menyutradarai film-film independen yang kurang terkenal. Walaupun begitu, August Rush adalah sebuah film keluarga yang layak ditonton.

Biografi Yataro Iwasaki Pendiri Mitsubishi

Yataro Iwasaki adalah tokoh dunia, pengusaha sukses, pendiri raksasa Mitsubishi, sebagai investor dan pebisnis jasa pengiriman barang. Ia dilahirkan dalam sebuah keluarga petani di provinsi Aki, Provinsi Tosa (sekarang Kochi) pada 9 January 1835. Putra dari seorang petani sederhana, Yataro memulai karirnya bekerja pada klan Tosa. Klan diadakan di banyak tempat di Jepang unutk kepentingan bisnis, merangsang anak muda berambisi membangun perekonomian yang baik. Yataro Iwasaki meninggal pada 7 February 1885 pada usia 50 tahun karena kanker.

Yataro memulai karirnya bekerja pada klan Tosa, ia pergi ke Tokyo ketika berusia sembilan belas tahun bertujuan mencari pendidikan. Cedera serius yang dialami ayahnya dalam suatu perselisihan dengan kepala desa membuat Yataro pulang dari Edo setahun kemudian dan sebentar cuti dari studinya. Hakim setempat menolak memproses kasus dari ayahya dan Yataro menuduh hakim korupsi. Ia dikirim ke penjara selama tujuh bulan. Setelah dibebaskan ia tidak memiliki pekerjaan untuk sementara waktu sebelum menemukan pekerjaan sebagai guru sekolah desa.

Di Tokyo ia diperkenalkan dengan aktivis politik Yoshida Toyo, yang terpengaruh dengan ide-ide tentang perekonomian bangsa melalui industri dan perdagangan luar negeri. Yoshida mendapatkan pekerjaan sebagai juru tulis bagi pemerintah Tosa. Ia dipromosikan ke posisi penting di kantor perdagangan di Nagasaki, yang bertanggung jawab untuk perdagangan minyak kamper dan kertas untuk membeli kapal, senjata, dan amunisi.

Setelah Restorasi Meiji tahun 1868 yang memaksa pembubaran dari kepentingan bisnis shogun, Iwasaki pergi ke Osaka dan menyewakan hak untuk perdagangan TSUKUMO Tosa Trading Company. Perusahaan berubah nama menjadi Mitsubishi pada tahun 1873. Perusahaan menggunakan nama Mitsubishi pada Maret 1870, ketika Yataro resmi menjadi presiden.

Mitsubishi kemudian hampir jatuh ketika Insiden Formosan terjadi. Lima puluh empat nelayan Jepang tewas di pulau Formosa (Cina) tetapi pemerintah Cina tidak bertanggung jawab atas hal itu. Perusahaan Yataro awalnya disalahkan, tetapi kemudian keadaan membaik dan bahkan Yataro memenangkan hak untuk mengoperasikan kapal-kapal pemerintah diantaranya kapal transportasi untuk manusia dan barang, kemudian perusahaannya mulai berkembang lagi.

Yataro Iwasaki adalah pribadi yang patuh kepada pemerintah dan kepada perusahaan. Mitsubishi menyediakan kapal-kapal yang membawa pasukan Jepang ke Taiwan, dia mendapat hak untuk mengoperasikan kapal dan subsidi tahunan yang besar dari pemerintah. Dengan dukungan pemerintah, ia mampu membeli banyak kapal dan meningkatkan jalur pelayaran Mitsubishi. Perusahaan Transportasi Mitsubishi Kemudian menjadi perusahaan pelayaran besar, juga membawa pasukan untuk menumpas pemberontakan di Kyushu. Yataro mengajarkan anak buahnya untuk "melayani para penumpang sebaik mungkin" karena mereka adalah sumber pendapatan. Sikap modern "pelanggan selalu benar" adalah senjata utama perusahaannya.

Mitsubishi terdiversifikasi dengan cepat, pertama memperoleh tambahan dan perluasan kapal penumpang dan kargo, kemudian menyediakan transportasi untuk pasukan Jepang ke Taiwan dan Kyushu. Hal ini menyebabkan lebih banyak dukungan pemerintah. Kemudian ia berinvestasi di pertambangan, perbaikan kapal dan keuangan. Pada tahun 1884 ia mengambil sewa dari Nagasaki Shipyard dan menamainya Nagasaki Shipyard & Machinery Works, memungkinkan perusahaan untuk melakukan pembuatan kapal pada skala penuh.

Pada tahun 1885, Yataro kehilangan kendali atas perusahaan pelayaranny. Perusahaan ini bergabung dengan saingan dan menjadi Nippon YUSEN (NYK Line), yang akan kembali ke jajaran perusahaan Mitsubishi di tahun-tahun berikutnya. Meskipun kehilangan perusahaan pelayaran, Yataro mendirikan usaha lainnya (dalam perbankan, pertambangan, surat kabar dan asuransi laut) dan yang menjadi pondasi bagi organisasi Mitsubishi. Kekayaannya melebihi satu juta yen. Yataro begitu percaya diri dan dengan yakin bahwa ia dapat berpartisipasi dalam banyak bisnis. Mitsubishi Kawase-ten, misalnya, adalah perusahaan financial yang juga terlibat dalam bisnis pergudangan. Itu adalah pendahulu dari perusahaan yang sekarang bernama Mitsubishi Bank dan Mitsubishi Warehouse & Transportation. Yataro juga membeli tambang batu bara dan tambang tembaga setelah menyewa sebuah galangan kapal Nagasaki dari pemerintah. Dia telah berpartisipasi dalam mendirikan perusahaan asuransi yang sekarang benama Tokyo Marine and Fire. Dia bahkan memimpin sekolah yang sekarang menjadi Tokyo University of Mercantile Marine.

Iwasaki Yataro adalah pengusaha yang sangat visioner. Dia sering menjamu makan malam pejabat pemerintah di perusahaanya. Iwasaki menghabiskan sejumlah besar uang untuk kegiatan lobi tapi juga mendapatkan banyak keuntungan. Yataro banyak menolong teman-temannya yang kemudian membantu juga membantunya ketika mengalami kesulitan. Dia sangat cerdik membina hubungan bisnis yang membuatnya berjaya di masa depan. Namun Yataro, tidak ditakdirkan untuk memimpin organisasi Mitsubishi dalam waktu lama. Dia meninggal karena kanker saat berusia 50 tahun, kemudian kendali Mitsubishi dipegang putranya.

Definisi dan CIri-Ciri Kewirausahaan

Definisi dari kewirausahaan itu sendiri adalah proses mengembangkan usaha  dan membawa visi dalam kehidupan. Visi tersebut adalah berupa ide gagasan, untuk memulai sebuah usaha.
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang  lebih besar.

Kewirausahaan juga bisa diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karya atau mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal .

Ciri – ciri Kewirausahaan diantaranya :
1. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.
2. Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
3. Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam