6.2. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian sosiologi menurut pandangan saudara, berdasarkan pendapat pendapat tentang sosiologi dari beberapa pendapat pakar sosiologi yang telah kalian pelajari.
2. Jelaskan, mengapa sosiologi dikategorikan dalam kelompok ilmu sosial ?
3. Jelaskan perbedaan bahasan antara sosiologi dengan ekonomi, atau ilmu politik yang juga termasuk di dalam lingkup ilmu ilmu social!
4. Sebut dan jelaskan empat sifat dari ilmu pengetahuan secara terperinci.
5. Obyek dari sosiologi adalah masyarakat. Coba jelaskan masyarakat dari sudut pandang yang bagaimana yang menjadi obyek dari sosiologi ?
6. Masyarakat sebagai suatu sistem yang terwujud dari kehidupan bersama manusia. tentunya memiliki ciri-ciri pokok agar dapat disebut sebagai suatu masyarakat, Sebutkan ciri-ciri pokok dari masyarakat tersebut ?
7. Untuk mempelajari obyeknya, sosiologi memiliki metode-metode atau cara kerja yang dapat dipakai, diantaranya adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif Jelaskan kedua metode tersebut, serta bagaimana penerapannya untuk mempelajari sosiologi?
8. Metode fungsionalisme juga sering digunakan oleh sosiologi, mengapa metode ini digunakan oleh sosiologi ?
Jawaban :
1. Pengertian sosiologi : ilmu yang mempelajari
atau membicarakan tentang masyarakat yang meliputi gejala-gejala sosial, struktur' sosial, dan perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
2. ini dikarenakan pokok permasalahan dalam ilmu sosial pada umumnya membicarakan kehidupan sosial manusia, masyarakat atau kehidupan bersama. Sedangkan Sosiologi dapat dikatakan ilmu yang membahas tentang masyarakat. Dengan demikian jelas bahwa Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial, karena yang menjadi bahasan adalah masyarakat.
3. Perbedaan Bahasan Sosiologi :
Ekonomi : ilmu ekonomi hanya mempelajari segi ekonominya; sedangkan Sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara keseluruhan.
Ilmu Politik : Ilmu Politik juga mempelajari suatu segi khusus yakni kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Sedangkan Sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi masyarakat yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umumnya.
4. Empat sifat ilmu pengetahuan :
1. Bersifat Empiris = sosiologi itu didasarkan pada pengamatan dan penalaran. Pengamatan berarti susunan yang berhubungan dengan panca indra manusia, yang dialaminya dalam kehidupan sosial. Sedangkan penalaran berarti semua yang berhubungan dengan akal budi manusia atau yang bersifat rasional.
2. Bersifat teoritis = yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat, hingga menjadi teori.
3. Bersifat kumulatif = teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori yang lama, hingga menjadi baik atau dapat mencapai kesempumaan.
4. Bersifat Non-etis = sosiologi dalam usahanya menggambarkan dan menjelaskan masyarakat atau individu sama sekali tidak bermaksud untuk menanyakan apakah masyarakat dilihat dari segi moral baik atau tidak. Sosiologi hanya menjelaskan perilaku sosialnya. Atau dengan kata lain untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.
5. Masyarakat dapat ditelaah dari dua sudut :
* Segi struktural dinamakan pula struktur sosial, yaitu keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial.
* sudut dinamika, masyarakat yaitu adalah apa yang disebut dengan proses sosial, dan perubahan-perubahan sosial. Proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara pelbabagai segi kehidupan bersama.
6. Ciri-ciri pokok dari masyarakat :
- Manusia yang hidup bersama. Secara teoritis, jumlah manusia yang hidup bersama itu ada dua orang. Di dalam ilmu sosial khususnya sosiologi, tidak ada suatu ukuran yang mutlak atau angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.
- Bergaul selama jangka waktu yang cukup lama.
- Adanya kesadaran, bahwa setiap manusia merupakan bagian dari suatu kesatuan.
7. Motode-motode :
Ø Metode Kualitatif
Pada metode ini, mengutamakan bahan-bahan yang sukar dapat diukur dengati menggunakan angka-angka ataupun dengan ukuran-ukuran lain yang lebih eksak walau baban-bahan tersebut terdapat dengan nyata di dalam masyarakat. Metode kualitatif ini mencakup pula metode historis dan metode komparatif. Metode historis adalah metode yang menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum. Kalau pada metode komparatif lebih mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya, untuk memperoleh perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya. Perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan tersebut bertujuan untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai perilaku masyarakat pada masa silam dan masa sekarang, dan juga mengenai masyarakat-masyarakat yang mempunyai tingkat peradaban yang berbeda atau yang sama.
Ø Metode Kuantitatif
Metode Kuantitatif adalah metode yang mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan mempergunakan skala, indeks, tabel dan formula-formula yang kesemuanya menggunakan ilmu pasti atau matematika. Yang dapat dikategorikan kedalam metode kuantitatif adalah metode statistik yang bertujuan menelaah gejala-gejala sosial secara sistematis. Pada masa sekarang ini telah dikenal suatu teknik yang dinamakan sosiometri. Tekhnik ini berusaha meneliti masyarakat secara kuantitatif. Sosiometri menggunakan skala-skala dan angka-angka untuk mempelajari hubungan-hubungan antar manusia di dalam masyarakat. Jadi Sosiometri adalah himpunan konsep-konsep dan metode-metode yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti hubungan-hubungan antar manusia secara kuantitatif.
8. Metode fungsionalisme :
metode ini bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga- lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat. Metode ini berpendirian bahwa unsur-unsur yang membentuk masyarakat mempunyai hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi, dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda terhadap masyarakat.
6.2. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian sosiologi menurut pandangan saudara, berdasarkan pendapat pendapat tentang sosiologi dari beberapa pendapat pakar sosiologi yang telah kalian pelajari.
2. Jelaskan, mengapa sosiologi dikategorikan dalam kelompok ilmu sosial ?
3. Jelaskan perbedaan bahasan antara sosiologi dengan ekonomi, atau ilmu politik yang juga termasuk di dalam lingkup ilmu ilmu social!
4. Sebut dan jelaskan empat sifat dari ilmu pengetahuan secara terperinci.
5. Obyek dari sosiologi adalah masyarakat. Coba jelaskan masyarakat dari sudut pandang yang bagaimana yang menjadi obyek dari sosiologi ?
6. Masyarakat sebagai suatu sistem yang terwujud dari kehidupan bersama manusia. tentunya memiliki ciri-ciri pokok agar dapat disebut sebagai suatu masyarakat, Sebutkan ciri-ciri pokok dari masyarakat tersebut ?
7. Untuk mempelajari obyeknya, sosiologi memiliki metode-metode atau cara kerja yang dapat dipakai, diantaranya adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif Jelaskan kedua metode tersebut, serta bagaimana penerapannya untuk mempelajari sosiologi?
8. Metode fungsionalisme juga sering digunakan oleh sosiologi, mengapa metode ini digunakan oleh sosiologi ?
Jawaban :
1. Pengertian sosiologi : ilmu yang mempelajari
atau membicarakan tentang masyarakat yang meliputi gejala-gejala sosial, struktur' sosial, dan perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
2. ini dikarenakan pokok permasalahan dalam ilmu sosial pada umumnya membicarakan kehidupan sosial manusia, masyarakat atau kehidupan bersama. Sedangkan Sosiologi dapat dikatakan ilmu yang membahas tentang masyarakat. Dengan demikian jelas bahwa Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial, karena yang menjadi bahasan adalah masyarakat.
3. Perbedaan Bahasan Sosiologi :
Ekonomi : ilmu ekonomi hanya mempelajari segi ekonominya; sedangkan Sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara keseluruhan.
Ilmu Politik : Ilmu Politik juga mempelajari suatu segi khusus yakni kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Sedangkan Sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi masyarakat yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umumnya.
4. Empat sifat ilmu pengetahuan :
1. Bersifat Empiris = sosiologi itu didasarkan pada pengamatan dan penalaran. Pengamatan berarti susunan yang berhubungan dengan panca indra manusia, yang dialaminya dalam kehidupan sosial. Sedangkan penalaran berarti semua yang berhubungan dengan akal budi manusia atau yang bersifat rasional.
2. Bersifat teoritis = yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat, hingga menjadi teori.
3. Bersifat kumulatif = teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori yang lama, hingga menjadi baik atau dapat mencapai kesempumaan.
4. Bersifat Non-etis = sosiologi dalam usahanya menggambarkan dan menjelaskan masyarakat atau individu sama sekali tidak bermaksud untuk menanyakan apakah masyarakat dilihat dari segi moral baik atau tidak. Sosiologi hanya menjelaskan perilaku sosialnya. Atau dengan kata lain untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.
5. Masyarakat dapat ditelaah dari dua sudut :
* Segi struktural dinamakan pula struktur sosial, yaitu keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial.
* sudut dinamika, masyarakat yaitu adalah apa yang disebut dengan proses sosial, dan perubahan-perubahan sosial. Proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara pelbabagai segi kehidupan bersama.
6. Ciri-ciri pokok dari masyarakat :
- Manusia yang hidup bersama. Secara teoritis, jumlah manusia yang hidup bersama itu ada dua orang. Di dalam ilmu sosial khususnya sosiologi, tidak ada suatu ukuran yang mutlak atau angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.
- Bergaul selama jangka waktu yang cukup lama.
- Adanya kesadaran, bahwa setiap manusia merupakan bagian dari suatu kesatuan.
7. Motode-motode :
Ø Metode Kualitatif
Pada metode ini, mengutamakan bahan-bahan yang sukar dapat diukur dengati menggunakan angka-angka ataupun dengan ukuran-ukuran lain yang lebih eksak walau baban-bahan tersebut terdapat dengan nyata di dalam masyarakat. Metode kualitatif ini mencakup pula metode historis dan metode komparatif. Metode historis adalah metode yang menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum. Kalau pada metode komparatif lebih mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya, untuk memperoleh perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya. Perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan tersebut bertujuan untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai perilaku masyarakat pada masa silam dan masa sekarang, dan juga mengenai masyarakat-masyarakat yang mempunyai tingkat peradaban yang berbeda atau yang sama.
Ø Metode Kuantitatif
Metode Kuantitatif adalah metode yang mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan mempergunakan skala, indeks, tabel dan formula-formula yang kesemuanya menggunakan ilmu pasti atau matematika. Yang dapat dikategorikan kedalam metode kuantitatif adalah metode statistik yang bertujuan menelaah gejala-gejala sosial secara sistematis. Pada masa sekarang ini telah dikenal suatu teknik yang dinamakan sosiometri. Tekhnik ini berusaha meneliti masyarakat secara kuantitatif. Sosiometri menggunakan skala-skala dan angka-angka untuk mempelajari hubungan-hubungan antar manusia di dalam masyarakat. Jadi Sosiometri adalah himpunan konsep-konsep dan metode-metode yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti hubungan-hubungan antar manusia secara kuantitatif.
8. Metode fungsionalisme :
metode ini bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga- lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat. Metode ini berpendirian bahwa unsur-unsur yang membentuk masyarakat mempunyai hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi, dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda terhadap masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar